Pada saat engkau lahir ke dunia yang menjadi perjalanan dinasmu di dunia  menuju kepada yang ilah sekarang tergantikan oleh manifestasi - manifestasi yang fiktif, nilai - nilai yang sudah menjadi akumulasi angka - angka, serta hegemoni - hegemoni yang menggantikan rahmat dan kasih sayang tuhan kepada manusia. Peradaban makin terombang ambing di tengah sekularisme dan materialisme yang extream. menggrogoti naluri serta sifat alami akan makna hidup yang sebenarnya. Oleh karena itu setiap langkah manusia harus selalu kita pertanyakan kemana dan untuk apa.
Kita hidup di zaman dimana ilmu pengetahuan menjadi alat individual materialis. Bukankah ilmu dan pengetahuan adalah suatu jalan untuk mengenal dunia dan alam semesta tempat kita tinggal dan juga untuk mengolah rahmat yang telah diberikan kepada kita, sehingga dengan ilmu yang diberikan tuhan kepada manusia itu sendiri yang dikhususkannya daripada mahluk-mahluk yang lain agar manusia mengambil tanggung jawab kekhalifahannya di muka bumi.