Kita tahu kebakaran adalah bencana yang menyedihkan. Kerugian bukan hanya terhitung secara materi, tapi juga psikologis bagi korbannya, belum lagi bila ada saudara yang meninggal. Sayangnya, bencana ini sulit diprediksi karena tejadi diluar ekspektasi korbannya. Lebih disayangkan lagi, pemadam kebakaran hanya mendapat informasi kebakaran hanya dari telepon-telepon masyarakat. Hal tersebut membutuhkan waktu sedangkan api terus berkobar.
Dampak dari pelaporan secara personal ini tidak diketahui pihak-pihak lain yang perlu tahu, contohnya:
1)Sanak saudara korban yang perlu tahu kondisi saudara yang menjadi korban tersebut,
2)Pelaku usaha jika kebakaran terjadi di gedung-gedung perukoan, mall, atau tempat usaha lainnya,
3)Pengendara yang bisa menjauhi kebakaran sehingga tidak macet dan mengganggu lalu lintas mobil pemadam.