“pinteerr, di ajarin apa di sekolah?” tanya kakaknya.
“di ajarin mainan” jawab sang adik.
“ loh kok mainan?” tanya sang kakak bingung.
“iya, kata ibu guru di sekolah cuma bermain aja sama teman-teman biar kenal sama teman yang lain, terus biar nggak takutan sama nggak maluan” jawab sang adik menjelaskan kepada kakaknya.
Dari percakapan diatas sudah kita ketahui bahwa bermain merupakan hal penting dalam pembelajaran PAUD. Melalui bermain anak dapat menemukan hal yang baru, bereksplorasi, meniru, dan mempraktikan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun ketrampilan menolong dirinya sendiri, ketrampilan ini membuat anak merasa kompeten. Bermain mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya (Catron dan Allen, 1999:197-214)
Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri dan untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup (Catron dan Allen, 1999:215-232)
Meskipun kegiatan pembelajaran pendidikan anak usia dini lebih banyak dilakukan dengan permainan namun pada dasarnya pasti terselip materi yang diberikan kepada peserta didik. Dalam penyampaian materi harus menggunakan metode yang unik untuk memancing rasa ingin tahu peserta didik. Misalkan bisa dengan menggunakan metode eksperimen (percobaan) yaitu metode dimana cara dalam penyajian pelajaran, siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri dan membuktikan sendiri sesuatu yang terjadi.
Yang kedua adalah metode sosiodrama, yaitu olah peran. Sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya silih berganti.
Yang ketiga, metode problem solving yaitu metode pemecahan masalah bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir. Dan masih banyak metode yang lain.