1) mengingat Allah subhana wa Ta'ala sehingga menimbulkan rasa takut kepada-Nya. Selanjutnya, rasa takut akan membuatnya taat kepada-Nya. Setelah itu, ia akan kembali pada adabnya seperti sedia kalam igat firman-Nya "Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa."(QS.Al-Kahfi:24)
2)berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Rasu
lullah saw bersabda,"Jika seseorang dari kalian marah ketika sedang berdiri, maka duduklah. Jika amarah itu reda (ya sudah), tetapi jika belum, berbaringlah/" (HR Ahmad)
3)mengingat dampak amarah berupa penyesalan dan kehinaan balas dendam.
Orang bijak berkata,"Marah pada orang yang tidak engkau kuasai adalah sebuah kelemahan, sedangkan marah pada orang yang engkau kuasai adalah tercela."
4)mengingat pahal memaafkan.
Suatu ketika ada seseorang yang mengata-ngatai Umar bin Abdul Aziz. Umar berkata,"Engkau ingin aku dihasut setan karena besarnya kekuasaan yang kumiliki sehingga harri ini aku bisa menerima darimu sesuatu yang akan engkau terima dariku kelak. Pergilah, semoga Allah merahmatimu."
5)mengingat kesukaan hati dan kecenderungan diri kepadanya.
Al-Makmun oernah berkata kepada Ibrahim bin Al Mahdi,"Sesungguhnya aku pernah bermusyawarah untuk menanganimu. Namu , kutahu keberhargaan dirimu di atas dosamu. Karena itu, aku tidak mau membunuhmu demi kehormatanmu."
(Dikutif dari buku "Kisah Orang2 Shaleh dalam Mendidik Anak", Syaikh Ibrahim Mahmud)
http://www.facebook.com/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264