Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Korelasi antara Tanaman Mangrove dan Instrusi Air Laut

7 Januari 2020   12:07 Diperbarui: 7 Januari 2020   12:14 1423 0
Berikut beberapa fakta dan opini yang ditemui mengenai korelasi tanaman mangrove dengan adanya intrusi air laut:

  • Penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal Oseana Volume XXV, Nomor 1, 2000 : 13 -- 20  oleh Pamudji memberikan pernyataan dengan judul Hutan Mangrove di Indonesia: Peranan Permasalahan dan Pengelolaannya  sebagai berikut:
    Hutan mangrove dapat berfungsi untuk sebagai stabilator garis pantai, dapat mencegah erosi sebagai akibat pukulan ombak dan juga berperan dalam penambahan lahan pantai. Tipe perakaran dari jenis Rhizophora sp., Avicennia sp. dan Sonneratia sp. dapat meredam hantaman gelombang dan sekaligus berperan sebagai penghimpun atau pengikat lumpur yang dibawa oleh aliran sungai, sehinga akan terbentuk pulau-pulau delta kecil yang ditumbuhi mangrove, dan selanjutnya masing- masing pulau akan bergabung dan akhirnya akan terbentuk hutan mangrove yang arealnya cukup luas. Hutan mangrove juga dapat berperan sebagai filter dari pengaruh laut maupun dari darat serta dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke darat. Kemampuan hutan mangrove juga diduga dapat berperan sebagai penghambat intrusi air laut ke daratan.
  • Penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol. 23, No.3, September 2016: 319-326  oleh Andi Gustiani Salim dengan judul Pengaruh Penutupan Mangrove Terhadap Perubahan Garis Pantai dan Intrusi Air Laut di Hilir DAS Ciasem dan DAS Cipunegara, Kabupaten Subang memberikan pernyataan sebagai berikut:Berdasarkan analisis penggunaan lahan, Desa Tegalurung merupakan kawasan yang memiliki tutupan mangrove seluas 1075 ha dan relatif rapat dibandingkan kedua lokasi lainnya. Tumbuhan mangrove memiliki korelasi yang tinggi terhadap tingkat intrusi air laut. Keberadaan mangrove memegang peranan penting dalam tata air termasuk mencegah intrusi air laut. Menurut Suryana dkk. (1998) peranan mangrove ini dijabarkan dalam dua cara yaitu perannya dalam menjaga kestabilan muka air tanah dan mengurangi masuknya gelombang laut ke alur sungai. Selain itu Kusmana (2010) juga menerangkan bahwa ekosistem mangrove dapat mengendalikan terjadinya intrusi melalui empat mekanisme yaitu pencegahan secara kimiawi melalui exudate yang dikeluarkan oleh perakaran mangrove, penurunan salinitas air oleh bahan organik yang dihasilkan dari dekomposisi seresah, peran perakaran yang secara fisik menghambat hempasan gelombang laut ke arah daratan, dan memperbaiki kualitas fisika dan kimia tanah melalui dekomposisi seresah.  Hasil penelitian ini juga dikuatkan oleh Sukresno dan Anwar (1999) yang melakukan penelitian di pantai utara Jawa Tengah dan mendapatkan hubungan yang kuat antara kualitas air sumur masyarakat dengan keberadaan mangrove. Di Teluk Banten, konversi 511 ha mangrove menjadi tambak telah menyebabkan intrusi hingga 4 km dari garis pantai (Ilman dkk., 2011).
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun