masih saja aku menikmati akan indah lengkung senyummu,
di rembang petang,
di senjang malam,
pada tiaptiap cahaya yang berpendar
mengusung rasa yang terpercik ke langitlangit hatiku
jemari kekarmu menari di degubdebur hatiku
menyentuh tiap lekuk bumi jiwaku
kata rasa, tercipta perisa
terhidang, terlukis memesona
mencipta seribu kemanisan senyum
di kerling asmara
dan anganku meruncing rindu.
10 Maret 2012. untuk kekasihku tercinta,
yang kupanggil habibi.
senja
Dalam diam,
pekat,
senyap,
aku menghitung senyum mu yang terbias di sudut rembang petang
lampulampu mulai dinyalakan
angin-angin berdesir melenting
menyapu rona jingga di wajah laut
pada langitlangit yang berpendar
diam diam ku eja tiap huruf huruf namamu pada pasir basah
bersama gelisah yang meramu sempurna
seluruh bahasa tentang mu adalah pucuk pucuk rindu,bertunas,kemudian meranum di tiap batang hari
di sebuah senja, dalam lilitan angin musim hujan tahun ini,
aku membawa satu pesan untukmu,
rindu senja yang terpinang
senja yang temaram di kedalaman hatimu
seperti rindu senja yang tak pernah habis pada matahari.
13 maret 2012
Serenade Hati;
Cemburui kata itu,
cemburuilah katakata itu, dari puisi puisi deru biru,
hurufhurufnya tersimpan rahasia,
bukan aku,yang mesti kau cemburui,
karena aku bagian yang diciptakan katakata,
aku menari dalam kata,
tersenyum dalam bahasa
menangis dalam kata,
dan cemburu dalam diam,
... dan aku jatuh cinta tanpa harus berkata,
cemburuilah katakata itu,
dan ketika aku rindu pun,
bukankah, sudah aku berkatakata,?
cukup,aku dalam kata mu!
03 Maret 2012
Testimoni hati di secangkir rasa
1/
Bening ,
di kelopak bening pagi ini,
pagi membersamai bening embun,
tetesnya tertahan di pucukpucuk daun
mengembun bening, ;
"ada, senyum nya disitu"
ah, bening, binar mentari,
tersauh, di beningnya pagi,
aku terlarut pendar hangatnya
...
bening, aku jatuh cinta pada nya, pada bening mata nya dan kekar jemarinya,
ah, bening, selingkar senyumku tertawan di telapak matahari
2/
titis embun pagi ini adalah cerita tentang rinduku,rindu yang terpagar di batang hari,
apakabarnya sayang,pagi ini?
senandung daundaun adalah degubdebur hatiku,
pulasan kabut adalah jejak senyum di raut pipih pipimu yang terlukis di celah pagi,
sayang,
pagi ini, aku merindui,
rindu yang terpinang
rindu yang tak seperti biasa,
seperti rindu senja pada matahari
3/
Senang melihat hujan
titik titik membungkam bumi
mencericis, lewati angin angin
menjejaki tanah tanah rindu
lesat tanpa jeda
gemerincing lincah
meneduh gelisah.
senang ketika hujan menari
gelap menyulam langit,
lenguh daundaun sepanjang ritme,
... decit decit
deru mesin mesin
adalah degubdebur bumi hati.
senang ketika hujan
menghujam bumi,
saat siluet senja tertutupi mendung,
saat itu pula teduh matamu ada dihadapanku
menyembul senyum di kanan kirimu
senang ketika hujan,
ku panggil itu,
4/
segeralah pulang,
terlalu buram cahaya lampu untuk dinikmati sendirian
segeralah pulang,
lalu kita duduk berbincang
menikmati secangkir teh kental
segeralah pulang,
malam begitu dingin
untuk mengapit sekerat rindu sendirian
5/
tanpa kita sadari
ada cerita yang mulai terbiasa kita tulis
ketika fajar mulai menyapa pagi,
ketika senja melukis langit sore
hingga sampai pada lilitan angin di pintu mimpi,
ada romansa yang tersaji,
... seperti hidangan teh kental dan sebuah poci yang hangat
semua, ada.. baru saja kita menulisnya..
kita tak lagi bicara dalam diam
tak lagi diam ketika ada,
semua ada, tentang
bilangan senyum yang tergantung di celah awan,
menawan, dan, tertawan
semua ada,
di bilangan jemari kekar mentari
kita adalah kata,
dan kita adalah cerita
6/
menyita pandangan mataku, sejauh ini, hati tergelitik ilalang, betapa tidak, lembar halusnya menari nari di daun telinga.
ah, masih ku merinduinya, telapak kekar jemari matahari
seperti, pagi ini....
mengundang riak kemerahan di hamparan biru laut.
bukan sekedar memulasnya, tapi sensasi menggemaskan
**teruntuk kekasih hatiku yang kusayangi.... 19.01.2012... sweet moment di kawah putih.