Banyak faktor yang membuat saya mengambil sikap ini. Faktor ekonomi bukanlah satu-satunya alasan mengapa saya jarang makan. Saat ekonomi sedang baik pun saya tetap tidak makan. Seekor ulat yang “menjijikkan”, ketika ingin mengubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu yang indah, maka ia tidak makan selama 40 hari 40 malam. Sang ulat akan ber-
“khalwat” di dalam kepompong sampai hari terakhir, yang pada akhirnya dia akan memiliki sepasang sayap yang indah dan ia pun dapat terbang dengan lincah. Ular yang buas pun tidak makan jika ia ingin memperoleh kulit baru yang lebih indah (proses
ecdysis). Nabi Isa pernah mengatakan,
Kosongkanlah perutmu dan tanggalkanlah keinginan-keinginan jasadmu agar hatimu dapat melihat Allah. [Jami’ al-Sa’adat 2:7]
KEMBALI KE ARTIKEL