Kedua, senyum merupakan pintu pergaulan terhadap orang lain. Soalnya senyum itu bias membuat orang lain tak segan-segan untuk mendekat. Karena senyum adalah pantulan rasa dalam berkomunikasi, maka lewat senyum kita dapat menyatakan rasa simpati, tenggag rasa, kasih sayang juga cinta. Konon senyum yang segar dan wajar bias memancarkan daya tarik pribadi seseorang dalam pergaulan.
Ketiga, senyum sebagai ekspresi jiwa. Senyum mengekspresikan keadaan jiwa, mencerminkan pribadi yang baik, periang, peduli terhadap lingkungan, ramah serta member kesan baik dan mudah diterima dalam pergaulan. Kata orang lagi, senyum pada dasarnya adalah ekspresi keramahan dari bahasa tubuh.
Keempat, senyum sebagai penyehat jiwa dan pikiran. Konon senyum juga bias mengurangi sebagian dari rasa frustasi dan dapat menyehatkan jiwa serta pikiran kita. Tak heran kemudian dikatakan senyum juga bias mengubah kepribadian seseorang dari bersikap pesimistis menjadi potimistis, dari kedukaan menjadi kebahagiaan.
Kelima, seyum sebagai pemikat siapa saja. Hampir semua orang bisa tertarik untuk tersenyum kepada kita, bila kita memulai senyum pada mereka. Pokoknya senyum bias jadi pemikat siapa saja. Kalau kurang percaya juga, coba saja mulai senyum pada orang-orang yang anda temui (asal secara wajar dan jangan keterusan yach.. bisa gawat nanti). Begitu kita senyum dapat dipastikan mulai dari bayi hingga kakek-kakek dan nenek-nenek akan tertarik pada kita.
Keenam, senyum sebagai sedekah. Senyum yang kita lakukan secara wajar kepada saudara kita malah bisa menadi sedekah lho. Pernyataan ini bukan main-main karena datang dari suri tauladan kita Rasulullah Saw. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Rasulullah mengatakan; “Bersenyum di depan saudaramu adalah sedekah.” Asyik kan. Tanpa perlu keluar modal (uang) pun ternyata kita bisa mempersembahkan sedekah pada saudara-saudara kita. Teman jadi erat, pahala didapat.