Malam sudah larut. Sementara di luar sepih. Desauh angin tak terdengar lagi siulannya. Padahal di awal malam datang, dia pasang kuda-kuda dengan strategi senyum-senyam dalam mendekati aku. Oh, ke manakah dia pergi? . Ah, kenapa aku pusing tujuh keliling memikirkannya? Bukankah masih ada yang lebih berharga yang aku pikiran? Lagi , si dia-nya, baru datang menjumpai-ku?
KEMBALI KE ARTIKEL