Saya jadi bertanya-tanya tentang hal itu, walaupun akhirnya harus menerima karena kontrol adalah sesuatu yang baik. Pertanyaan itulah yang menyadarkan saya bahwa masih ada di antara kita yang pada satu titik belum cukup dewasa untuk tiba pada kesadaran yang melampaui ketabuan. Entah atas nama moralitas atau ketakutan terhadap para penjaga moral, mereka yang merubah judul itu pun memposisikan diri sebagai penjaga moral.
Saya pun diberikan pelajaran berharga bahwa "Penis" dan "Selaput Dara" (baik dalam arti yang harafiah maupun khiasan) telah menjadi barang haram untuk "ditulisi" karena harus "ditutupi". Mungkin pilihannya adalah menikmatinya saja tanpa kata-kata karena kata-kata sesungguhnya tidak mampu menggambarkan perasaan.