Saya sampai bengong mendengar suami yang kerjanya pernah beraneka rupa dan loncat sana loncat sini, dari satu negara bagian ke bagian lain. Soalnya setahu saya yang orang kampung, kebiasaan kami tuh, kerja biasanya satu jenis aja, kalau udah itu, dipastikan sampai mati kerjanya ya itu. Kalau udah tinggal disitu ya udah sampai malaikat maut menjemput pun ya tinggal di daerah itu.
Karena pekerjaan ini pula, kami terdampar di negara bagian lain. Nggak mungkinlah beli rumah di tiap tempat, kan kere ya. Jadi terpaksa harus menyewa. Menyewa rumah disini ternyata berbeda dengan cara menyewa rumah di kampung. Dokumennya aja berlembar-lembar, saya sih gak baca. Pusing, pokoknya suami bilangin saya inti-intinya aja. Yang jelas, 1. sebelum masuk kita dimintain slip gaji beberapa bulan terakhir sama 2. bayar uang jaminan dan biaya sewa satu bulan pertama.
Jadi rumah yang kami sewa ini berupa hometown, serupa komplek begitu. 3. Didalamnya dilengkapi lemari kayak cabinet begitu plus kompor listrik yang beroven itu sama kulkas yang lumayan gede. Pas masuk, rumah dalam keadaan dicat dan dikarpet baru.
4. Kalau kompor dan faucet atau keran rusak, minta dibenerin dan ganti spare part gratis. Begitu pun dengan cat kalau kita mau cat lagi rumahnya. Itu kalau sudah lama ya, masa baru masuk udah mau dicat lagi, kan baru dicat. 5.Setiap dua bulan sekali rumahnya dikontrol termasuk batere alarm kebakaran diganti sama mereka, menyemprot kalau-kalau ada serangga di rumah kita.
6. Kalau tembok dicorat-coret atau kotor, kita bisa kena charge kecuali buru2 kita cat lagi. Ini kejadian sama saya dimana si kecil ya ampun menghias tembok2 dinding dengan pensil, spidol, crayon, segala macam pokoknya. 7. rumah gak ada lampunya, hanya colokan2 yang tiap ruangannya ada di semua arah dinding. Enak banget, jadi mau nyimpen barang dimana aja gak takut colokan tertutup karena banyaknya. Gak kayak rumah saya di kampung dimana kursi, meja, tempat tidur dan tetek bengek harus diam selamanya di tempatnya karena kalau digeser, colokan gak bisa dipakai jadinya.
8. Gak ada gantungan atau neon nempel di atap. Atapnya bersih dari tempat neon. Jadi kita harus beli lampu berdiri sendiri.
9.Tempat sampah dikasih buat yang bisa didaur ulang dan tidak. Posisi tempat sampah dan barang2 diluar rumah menjadi salah satu poin dalam perjanjian menyewa. Harus selalu rapi. Kalau mau bakar-bakaran harus beberapa meter jauhnya dari rumah, gak boleh seenak jidat kita.
10. Kunci dikasih dua buah. Kalau sekali2 kita lupa kunci dimana siang hari, kantor pengelola rumah sewaan ini bukain pintu kita gratis, tapi kalau udah lewat jam malam tertentu, kita kena charge. Kami pernah kejadian lupa kunci dimana, nah kan habis main diluar rumah, pulang jam 10 malam, gak bisa masuk rumah. Telpon orang kantor yang bagian ngurus kunci, dia datang dan bukain pintu kita. Dikasih duit gak mau. Saya bilang baik banget, malem2 mau bukain pintu dan jauh2 dari rumahnya ke rumah kami. Eh, pas besoknya datang tagihan dari kantor 45 dolar buat jasa dia bukain kunci malem2. Hadeuh gak mau2 lagi deh ketinggalan kunci didalam rumah. Pintu rumah kami kalau ditutup akan terkunci otomatis, jadi kita perlu kunci atau orang yang ada didalam bukain buat kita.
11. Bayar sewa boleh kontan, check atau money order, tinggalin aja ceknya di kotak surat kantor, ntar kita dikasih bukti pembayarannya lewat kotak surat kita juga depan rumah. Bayar sewanya paling lambat tanggal 6 tiap bulan. Lebih dari tanggal itu, kena charge 25 dolar per hari. Setiap sebelum orang kantor ngontrol rumah kita, mereka bakal ngasih tahu jauh-jauh hari. Mereka bakal bilang di surat pemberitahuan, mereka mau ngontrol apa aja. Tanggal 6 ini benar-benar berakhirnya jam 12 malam. Kami pernah bayar sewa ini tanggal 6 tapi karena kantornya sudah tutup, jadi kita drop aja money ordernya di kotak surat jam 8 malam, nah kan orang kantornya baru nemu money ordernya ini besok pagi tgl 7, bisa kena charge kalau kita gak jelasin kalau sebenarnya money order itu kita drop jam 8 malam. Kasih note di amplop agar mereka lihat detail jam dan tanggal kita bikin money order itu.
12. Ada aturan2 tertentu soal mau piara binatang di rumah kita. Gak tahu apa aturannya karena gak baca, saya yang jelas kami pelihara burung2 kenari di rumah (hasil donasi dari temen suami yang kerjanya meneliti hewan dan hewan yang habis dikasih percobaannya suka didonasikan) dan gak dapet masalah.
13. Jangan coba-coba gak bayar sewa atau bawa kabur barang dari rumah sewaan,atau bikin masalah selama menyewa karena nanti kedepannya kalau kita mau nyewa lagi bisa dapat masalah. Karena sebelum sewa rumah baru, biasanya mereka bakal minta rekomendasi dan track record dari tempat penyewaan lama atau habis kita nanti diuber2 lewat surat dan kalau nggak dibayar bisa didatengin debt collector. Kemana pun kita pergi, gampang ketahuan disini kayaknya.
14. Mau ngadain pesta yang berisik sama musik harus minta izin dulu dari kantor. Gak boleh main pesta aja, apalagi bising, ntar bisa didatengin polisi pas kita lagi enak2nya menjamu tamu. Yang saya tahu, kebisingan dengan kadar tertentu bisa dilakukan di akhir pekan dan harus berakhir selambat-lambatnya jam 10 malam. Jadi ingat waktu saya malem-malem mau main kembang api, suami bilang gak boleh sembarangan lari-lari depan atau belakang rumah malem-malem. Walhasil, nyalain kembang api di pojok belakang rumah aja. Gak seru... hahahaha...
15. Tagihan air dikasih dari kantor pengelola, kita bayarnya ke mereka. Bayar tagihan air ini tiga bulan sekali. Harus dibayar dalam jangka waktu 10 hari setelah pemberitahuan, tiap kelambatan satu hari didenda gak tahu berapa.
16. Listrik, internet, dan telepon bayar sendiri langsung tiap bulan. Kalau telat bayar biasanya dikasih tenggat satu bulan, habis itu diputusin. Kami pernah bayar listrik telat, waktu itu saya belum familiar dengan cara2 pembayaran dan mengatasi hal2 seperti itu disini, dipadamin listriknya terus kita telpon dan bilang besoknya mau bayar, baru listrinya dinyalain lagi.
Lebih kurangnya segitu.