Berdasarkan Update Virus Corona  yang dilansir Kompas.com Minggu (22/3/2020) berdasarkan data dari  John Hopkins University menunjukan ada 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia dan 91.676 orang sembuh, tentu adalah sebuah kasus besar dan mimpi buruk bagi manusia, terlebih lagi kemunculan virus corona ini mampu melumpuhkan semua apek tatanan kehidupan manusia.
Di Indonesia virus ini terus mengila dengan menyebar hampr kesemua provinsi sehingga tidak tanggung-tanggung kemunculan virus Corona mampu merusak tatanan kehidupan masyarakat, bagaimanan tidak semua agenda dan program pemerintah tertunda, perekonomian tersendat akibat ruang gerak masyarakat yang di batasi guna memutus mata rantai penularan Virus Coronan (COVID-19) ini
Tidak hanya itu hari ini juga Indonesia mencatat sejarah baru dimana baru pertama kali sejak negera ini berdiri pelayanan peribadatan di gereja-gereja kosong dan dilakukan ibadat melalui jaringan online atau live streaming begitu pula tempat ibadat lainnya seperti masjid, pura, wihara dan klenteng pun mengurangi kunjungan umatnya bukan melarang beribadat namun di sarankan beribadat dan berdoa dirumah.
Tidak cukup disitu kegiatan pendidikan dari Paud, TK, SD, SLTP dan SLTA demikian pula perkuliahan pun  macet  karena harus diliburkan, perkantoran pemerintah dan swastapun lesu akibat ketakutan akan penyebaran virus yang mematikan tersebut, dan ini saatnya masyarakat harus lebih dekat dan berkumpul dengan keluarga dari pada berinteraksi social.
Sederet mimpi buruk yang berimbas pada kecemasan yang semakin mengkuatirkan ini, ternyata jika dilihat dan dicermati secara bijak juga memiliki danpak positif bagi kemajemukan yang ada di bumi Nusantar ini, bagaimana tidak dengan kemunculan Virus Corona (COVID-19) ini semua masyarakat tidak lagi memandang suku, agama dan ras menjadi bersatu dengan melupakan perbedaan itu.