Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Katarsis

21 Agustus 2011   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 48 0
Aku temukan engkau dalam sengau dan sengal napasku yang menyesak, hampir tersendat

Bukan suatu kebetulan, jika kemudian aku gapai engkau, tuk melerai deras arus yang melimbur,

aku dan hampir hanyut..

Juga bukan suatu kebetulan jika kemudian,engkau membawaku labuh menepi,

merapat pada pinggir sungaimu, bukan suatu kebetulan...

Tapi mentasbih hati untuk suatu keyakinan, sungguh tidak mudah

Seperti meraup mimpi dan mengumpulkannya dalam genggam jemari,

Susah sungguh aku menekuk hatimu, sekedar untuk katakan "iya saja"

Atau anggukan kepalamu tanda setuju, bahwa airmataku telah mengering,

Beberapa tahun yang lalu, ...(menggapaimu, apakah mungkin..???)

Dalam bingkai katarsis, ku rayu pilu supaya tidak melagu

Atau kubiarkan saja duka merona, memberi warna sejuk hatiku, yang tak lagi berasa

Tapi bersamamu aku merasa, karena engkau sebenarnya merasa,

(hanya belum saja aku temukan , terhalang pandang gelapku kepadamu..)

Akh, ..

Mungkin aku harus berbisik saja, atau sekalian diam tak bersuara

Membiarkan hati terbiar, menunggu dendam terbayar,

(Lalu dengan apa aku harus menebusnya...???? )

Susah sungguh aku membujukmu, sekedar katakan satu kata saja..

karena hatiku butuh empatimu, dan gersangnya butuh sejukmu.....

tapi tetap tak kutemukan makna di sana, .. engkau tetap diam tanpa kata

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun