Lembayung senja kembali menyapa keharibaan hati yang kian sendu, seiring mentari yang juga pergi meninggalkan hari. Sorot lampu jalanan yang berkilauan di kepadatan lalu lintas Jakarta, mengiringi langkah setiap penjaja kaki yang berlalu lalang di antara hiruk pikuk Kota Metropolitan. Kota seribu mimpi dan asa yang dijunjung tinggi oleh para pemiliknya. Mereka datang merantau dari tanah kelahirannya untuk mengadukan nasib kepada kerasnya kehidupan. Padahal Jakarta bukan lagi ibu untuk negeri ini, tapi rupanya daya pikat "Kota Jakarta" tetap abadi tak termakan hari. Jakarta telah menjadi saksi pergulatan hidup dari para perantaunya yang bekerja pagi, siang, dan malam untuk mencari sesuap nasi. Tanpa letih dan mengenal kata "berhenti", Jakarta tidak pernah tidur untuk menghidupi kebutuhan masyarakatnya. Sebab, Jakarta adalah ibu yang sangat mengasihi anak-anaknya.