Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Pilihlah Pemimpin yang Amanah

18 November 2023   16:39 Diperbarui: 18 November 2023   17:08 191 5


Pemilihan presiden tinggal dua bulan lebih, tiga pasangan capres-cawapres sudah resmi daftar ke komisi pemilihan umum (KPU), bahkan sudah memiliki nomor urut.

Ketiga pasangan capres-cawapres sudah wira-wiri ke sana ke mari mensosialisasikan diri dan menyampaikan visi-misi. Mereka berharap dipilih oleh rakyat yang dikunjunginya.

Keinginan rakyat sebenarnya sederhana. Rakyat ingin pemimpin yang tidak munafik. Tidak munafik, kalau menurut hadis nabi, adalah tidak suka berbohong, tidak pernah mengingkari janji, dan tidak mengkhianati amanah yang diberikan.

Keenam orang capres-cawapres yang akan bersaing di pilpres 2024 memang belum bisa, atau sulit, dinilai suka berbohong atau suka mengingkari janji. Karena mereka belum menjabat sebagai presiden atau wakil presiden.

Namun, untuk menilai sifat amanah mereka sangat bisa. Mengapa? Karena saat ini pun mereka sedang memikul amanah. Di pundak mereka ada amanah (titipan kepercayaan rakyat).

Amanah apa?
Setidaknya ada dua amanah yang masih ada di pundak capres-cawapres, yaitu amanah menteri dan kepala daerah.

Menteri adalah pembantu presiden. Tugasnya membantu pekerjaan presiden, mengelola negara dan melayani rakyat, di bidang yang sesuai dengan kementriannya. Artinya dipercaya oleh negara.

Kepala daerah adalah orang yang dipilih - melalui pilkada - oleh rakyat daerah yang bersangkutan. Dipilih artinya dipercaya. Dipercaya untuk mengelola daerah supaya rakyatnya sejahtera, tercukupi kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Dari enam orang capres-cawapres yang akan berlaga di pilpres nanti, ada tiga orang yang di pundaknya ada amanah dari negara dan amanah dari rakyat.

Prabowo Subianto

Tidak main-main, amanah yang ada di pundaknya adalah tentang pertahanan negara. Di Wikipedia dijelaskan bahwa Kementerian Pertahanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Pertahanan menyelenggarakan fungsi: perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan.


Mahfud Md

Tak kalah penting dengan kementerian pertahanan, yang ada di pundak Mahfud Md adalah segala urusan yang berkaitan dengan politik, hukum, dan keamanan nasional (Polhukam). Bahkan amanah yang diemban Mahfud Md lebih besar dari amanahnya Prabowo, karena bukan hanya menteri, tapi menteri koordinator atau Menkopolhukam.


Gibran Rakabuming Raka

Amanah yang dipikul di pundaknya adalah kepercayaan yang diberikan 523.000 penduduk kota Solo, untuk menjadi walikota. Dengan luas wilayah 44 km persegi, tentu itu bukan jumlah penduduk yang sedikit, dan pula bukan wilayah yang kecil.


Ketiga jabatan yang disebutkan di atas - menhan, menkopolhukam, dan walikota - bukan amanah sembarangan. Ketiganya membutuhkan fokus kerja yang serius, yang tidak bisa dilakukan secara sambilan atau sambil lalu.

Ketiga amanah tersebut harus dikerjakan full time sebagai pertanggungjawaban pada negara dan rakyat.

Kalau sekarang ketiga orang yang sedang memikul amanah tersebut sibuk kampanye atau sosialisasi diri, bagaimana akan bekerja dengan baik?

Sudah dipastikan ketiganya tidak akan bisa bekerja 100% sebagai Menhan, Menkopolhukam, atau sebagai walikota.

Kalau tidak bisa bekerja 100% berarti telah melalaikan amanah. Melalaikan amanah adalah salah satu sifat orang munafik.

Padahal tidak ada seseorang pun yang ingin dipimipin oleh orang yang munafik.

Kalau ingin tetap berniat menjadi capres-cawapres dan ingin dipilih rakyat, solusinya cuma satu. Lepaskan amanah yang sedang dipegang, alias mundur dari jabatan menteri dan walikota.

TSM, 18/11/23
Uripwid

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun