Maaf, pertama kali saya harus menjelaskan, bahwa yang saya maksud
netizen di judul itu bukan
buzzer, ya. Baik
buzzer-nya si anu, maupun
buzzer-nya si ono. Maklum, pasca Pilpres 2014 dan berlanjut ke Pilpres 2019, warga +62 seolah terpecah menjadi 2 golongan, golongan yang saling menghujat. Nah, untuk menghujat dan menangkal hujatan, konon masing-masing membentuk pasukan yang bergerak di media sosial. Yang kemudian sering disebut
buzzer.
KEMBALI KE ARTIKEL