Industri manufaktur tidak dapat terlepas dari proses penyambungan logam. Penyambungan logam dilakukan dengan berbagai tujuan, diantaranya adalah untuk membuat suatu barang yang tidak mungkin dilakukan dengan teknik lain, memudahkan pekerjaan, serta dapat menekan biaya produksi.
Proses penyambungan logam yang banyak digunakan dalam industri manufaktur adalah las. Pengelasan logam merupakan pilihan yang cukup tepat. Pengelasan tidak membutuhkan waktu yang lama, konstruksinya ringan, memiliki kekuatan sambungan yang cukup baik, serta biaya yang relatif murah.
Yang dimaksud dengan pengelasan adalah penyambungan antara dua material atau lebih yang prosesnya memanfaatkan proses difusi dari material tersebut, berdasarkan prinsip-prinsip ikatan magnetik antar atom dari material yang akan disambung. Pengelasan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Solid State Welding dan Liquid State Welding :
- Solid State Welding adalah proses pengelasan dimana benda dalam keadaan padat dan biasanya dengan menggunakan tekanan sehingga sering juga disebut dengan Pressure Welding. Proses Solid State Welding memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat menyambung dua buah material atau lebih yang tidak sama titik cairnya, prosesnya cepat, presisi, dan hampir tidak memiliki daerah terpengaruh panas (heat affected zone / HAZ). Namun demikian Solid State Welding juga mempunyai kelemahan yaitu persiapan sambungan dan prosesnya rumit, sehingga dibutuhkan ketelitihan sangat tinggi. Yang termasuk dalam Solid State Welding diantaranya Diffusion Welding, Forge Welding, Cold Welding, dan Friction Welding.