Namun yang menjadi pertanyaan masih adakah pemimpin seperti ajaran rasul saw yang memang benar-benar amanah & adil atas apa yang menjadi tanggung jawab nya seperti sabda beliau : "kepemimpinan itu adalah amanat dan pada hari akhirat kepemimpinan itu adalah rasa malu & penyesalan,kecuali orang yang mengambil nya dengan haq serta melaksanakan tugas kewajiban nya"(HR.muslim) semoga para pemimpin di manapun bisa memahami apa yang di sabda kan beliau dalam hadist ini.
Bila kita menilik sejarah tentang kepemimpinan para sahabat di masa silam tentu amat lah jauh di bandingkan dengan masa sekarang di mana sahabat "abu bakar as shidiq"terkenal dengan sikap bersahaja dan sederhana beliau selalu mengedepankan urusan rakyat daripada urusan pribadi & keluarga nya,beliau selalu menerima dengan bijak atas kritikan apapun yang di sampaikan rakyat nya,bandingkan dengan sekarang saat rakyat menjerit & berteriak meminta agar BBM tidak di naikan apakah mereka mendengar? dengan tenang mereka berkata "rakyat protes itu biasa,nanti juga reda sendiri"amat lah jauh bukan?
Belum lagi sahabat umar bin khatab yang terkenal dengan sikap keras & peduli pada rakyat nya,beliau selalu berkeliling di malam hari tanpa sepengetahuan siapa pun untuk melihat keadaan rakyat nya,apakah mereka sudah hidup layak atau belum,mereka sudah punya beras untuk makan apa belum,mereka sudah punya sandang(pakaian) untuk mengusir rasa dingin dan panas atau belum? Jauh terbalik untuk pemimpin di era sekarang tarik selimut saat malam menjelang,tutup kuping mendengar keluhan.
"Ali bin abi thalib" yang di kenal dengan sikap tegas & bijaksana dalam menanggapi hal apapun termasuk apa yang menimpa rakyat di masa kepemimpinan nya,beliau selalu mengingatkan kepada para pegawai nya untuk selalu mengedepankan urusan rakyat melibihi dari hal apapun,masih adakah pemimpin ala beliau?.
Bila ketiga pemimpin tadi terkenal dengan sikap tegas lain hal nya dengan sahabat "ustman bin affan"yang di kenal dengan sikap lembut & lunak dalam menghadapi masalah apapun yang berusan dengan urusan kenegaraan,termasuk dalam hal menerima aspirasi rakyat yang di terima oleh nya,sangat jauh terbalik dengan pemimpin kita yang selalu menggebu-gebu dan penuh amarah saat aspirasi rakyat tidak sesuai yang di inginkan,meskipun mereka berdalih bahwa setiap gaya kepemimpinan itu berbeda-beda tidak boleh di samakan dengan pemimpin manapun.
Setiap pemimpin memang boleh mempunyai gaya dan tipe masing dalam melaksanakan kewajiban nya,namun konsep awal ala ajaran rasul saw tetaplah harus menjadi pedoman dan pegangan dalam hal amanah,adil dan peduli terhadap apa yang menimpa rakyat nya.