Menurut Prof. Dr. Anhar Gonggong, M.A., bangsa ini merdeka karena ada deretan pejuang yang berani tampil ke depan untuk memperjuangkan nasib rakyat.
"Jika Ir. Soekarno hanya menjadikan pendidikan untuk dirinya sendiri, maka dia tidak akan dapat menjadi pemimpin negara ini. Alm Prof Dr Moestopo memilih tampil memperjuangkan kemerdekaan, dan setelah selesai berjuang beliau mendirikan lembaga pendidikan dan yang menarik adalah menyebut lembaga pendidikannya beragama," kata Anhar Gonggong saat peringatan Hari Pahlawan di Universitas Moestopo, Kamis (10/11/2022).
Menurut Anhar Gonggong, visi Moestopo ini termasuk brilian. Sebab agama dan kepercayaan kepada Tuhan YME merupakan dasar negara yang tercermin pada Sila Pertama Pancasila.
"Kaitan antara pendidikan dan keberagamaan sangatlah penting. Hebatnya Prof. Dr. Moestopo ketika mendirikan lembaga pendidikan ini melihat faktor tersebut. Agama sangatlah penting sebagai nilai etik," lugasnya.
Republik ini, lanjut Anhar Gonggong, didirikan oleh orang-orang yang terdidik dan tercerahkan. Keberagamaan, etika, dan pendidikan pun tak bisa dipisahkan.
"Oleh karena itu Universitas Moestopo akan melangkah kedepan dengan landasan yang sangat kuat. Universitas ini didirikan seorang pejuang, seorang intelektual yang tidak pernah berhenti untuk mencari sesuatu. Yang tidak berhenti berpikir, tak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi memikirkan orang lain," paparnya.
Penjelasan Anhar Gonggong tersebut diamini oleh Rektor Universitas Moestopo, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si, M.M. Prof. Paiman menjelaskan jika sumbangsih Prof. Dr. Moestopo memang sangatlah besar. Hal tersebut tercermin dari gelar Pahlawan nasional yang dianugerahi negara pada tahun 2007 lalu.
Prof. Dr. Moestopo merupakan salah satu pahlawan yang tercatat di Monumen Nasional sebagai pejuang. Kita mengingat Prof. Dr. Moestopo merupakan pejuang kemerdekaan dan pendidikan.
"Saya ingin mengajak kita mengambil nilai-nilai kepahlawanan. Mari kita rekatkan nilai-nilai kepahlawanan untuk kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai," tegas Prof. Paiman.