Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sepotong Luka di Ujung Jari Manis

20 Maret 2013   15:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:28 101 0

aku tak ingin terlambatsetiap pagi, aku berlari menuju ujung timurberdiri di atas karangmenatap bianglalayang berenang di laut tenangmengantarkan tentram para pelaut yang pulangaku mulai memujimu.kau mulai bercampur pada warna laut,sedikit-demi-sedikit darahmu mulai panasaku buru-buru menuju taman kecilkusebuah pot bundarberisi setangkai mawaryang kutanam sejak aku menumukan pagi dan kamupagi ini juga musim hujanmawarku berbungabatang dan tangkainya ada duri yang tak kutahusebab hujan, kutak menemuimuentah apa yang kau pikirkan tentangaku hanya di taman kecilkumenatap kuntum mawardan mencoba menyentuhnyaentah;tahu-tahu jariku penuh darahdan kau hilang dari pagikutapi mawar tamankusemakin mekartersiram;__

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun