Mengapung aku dalam selaksa tanya, bening mata mu siratkan kata, Naya jika kau ingin pergi meninggalkannku pergilah, Biarkan aku menunggumu dengan selaksa tanya, tanya yang kurabai sendiri dengan berlembar lembar tinta di atasnya maknanya tetap sama Naya Hampa.. rasa itu yang berhasil mendominasi hatiku. Kecemasanku yang tiada terkira membumbung tinggi dan akhirnya jatuh limbung tak berdaya. Naya kini aku hanya mampu rindui wajah ayumu, seraut wajah yang mampu membuat cahaya berpendar dalam hatiku, melebihi bintang yang anggun di senja ini, Cahaya yang sekarang ini berlahan padam pupus hilang dalam hatiku, beginikah Naya sakitku ditinggalkanmu.
KEMBALI KE ARTIKEL