Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Menerima Nasib dan Tantangan Hidup dengan Cinta: menghayati Amor Fati dan Stoikisme di Era Modern

25 Juli 2023   14:45 Diperbarui: 25 Juli 2023   14:54 345 0
Amor fati, atau cinta takdir, adalah ide yang diciptakan oleh Friedrich Nietzsche, yang bukan seorang filsuf Stois, tetapi lebih merupakan tokoh penting dalam filsafat. Zeno dari Citium adalah pendiri aliran filsafat Stoisisme.

Izinkan saya untuk menjelaskan kedua ide ini:

1. Stoikisme: Stoisisme adalah ajaran filosofi Helenistik yang muncul sekitar abad ke-3 SM di Yunani kuno. Zeno dari Citium adalah pendiri dari sistem ini, dan para filsuf seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius kemudian mengembangkan ajarannya. Dalam menghadapi tantangan hidup, kaum stoa percaya pentingnya hidup sesuai dengan alam, membangun disiplin diri, dan menciptakan kedamaian dan ketenangan batin.

Konsep utama stoikisme adalah bahwa meskipun kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di luar kita, kita memiliki kemampuan untuk mengontrol reaksi dan persepsi kita sendiri. Kaum Stoa berusaha mencapai kondisi eudaimonia (berkembang atau sejahtera) dengan mempraktikkan akal sehat, kebajikan, dan ketidakpedulian terhadap keadaan eksternal.

2. Amor Fati (Cinta Takdir): Sebaliknya, Amor fati adalah konsep yang terkait dengan filsuf dan kritikus budaya Jerman Friedrich Nietzsche pada abad ke-19. Nietzsche terkenal karena kritiknya terhadap moralitas tradisional, agama, dan metafisika.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun