Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNNES Giat 3 Gencar Melaksanakan Sosialisasi Tokoh Perjuangan dan Sejarah Lokal Temanggung di SDN 1 Batursari

16 November 2022   12:42 Diperbarui: 16 November 2022   12:50 456 0

Temanggung - Seiring dengan berkembangnya teknologi dan derasnya arus globalisasi, banyak anak-anak bahkan generasi muda mulai melupakan sejarah.  Hal ini dikarenakan mereka lebih tertarik dengan budaya asing yang notabene mengarah ke hal-hal negatif seperti menggunakan bahasa gaul, sarkasme, dan lain-lain. Tidak hanya itu generasi muda lebih mengenal superhero asing seperti Captain America, Iron Man, Spiderman, Aquaman, dan lain-lain. Mereka bahkan lebih mengenal dan mengidolakan Hallyu Star atau Korean Wave seperti BTS, Black Pink, Lee Min Ho, Park Shin Hye dan masih banyak lagi. Mereka tak lagi mengenal tokoh-tokoh perjuangan atau pahlawan yang telah berjuang dan rela mati demi memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Melihat dari fenomena sosial yang ada, mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Batursari bersama Pusbang KKN dan LPPM UNNES berinisiatif untuk melaksanakan sosialisasi mengenai “Tokoh Perjuangan dan Sejarah Lokal di Temanggung” yang mana sasarannya adalah anak-anak SD. Hal ini di karenakan penanaman rasa nasionalisme dan pengenalan sejarah sejak anak usia dini maka rasa cinta, peduli dan bangga terhadap sejarah serta budaya Indonesia akan semakin mengakar kuat dalam jati dirinya. Sehingga kelak anak-anak tersebut dapat mengingat dan mewariskan kepada generasi selanjutnya mengenai Sejarah Lokal di Temanggung.

Menjelang hari pahlawan, mahasiswa UNNES Giat 3 di Desa Batursari mengadakan sosialisasi dengan tema “Mengenal Tokoh Perjuangan dan Sejarah Lokal di Temanggung”. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di SD Negeri 1 Batursari pada hari Rabu, 9 November 2022. Dalam sosialisasi tersebut anak-anak sangat antusias ketika pemateri menyampaikan topik mengenai tokoh KH Subchi dan Bambang Soegeng.

KH Subchi adalah salah satu tokoh perjuangan yang ada di Temanggung. KH Subchi lahir di Parakan Kauman pada tahun 1858. KH Subchi juga dikenal atau dijuluki sebagai Jenderal Bambu Runcing. Hal ini karena upacara penyepuhan yang dilakukan oleh KH Subchi kepada senjata yang digunakan oleh para penjuang yaitu bambu runcing. KH Subchi juga merupakan pelopor berdirinya BMT atau Barisan Muslimin Temanggung yang bersenjatakan bambu runcing. Dengan semakin dikenalnya nama KH Subchi, bahkan tokoh nasional seperti Jenderal Soedirman, Mr. Roem, KH. Masykur, Kiai Zaenal Arifin, Jamaludin Malik, Kiai Wahid Hasyim dan masih banyak lagi.

Selain KH Subchi juga ada Bambang Soegeng yang merupakan tokoh perjuangan yang ada di Temanggung. Bambang Soegeng sendiri adalah seorang pemimpin BKR di Temanggung. Beliau juga pernah menjadi juru tulis di Temanggung dan pengibar bendera di alun-alun Temanggung saat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu pada masa penjajahan Jepang, Bambang Soegeng masuk dan menjadi tentara PETA pada tahun 1943. Tak hanya itu, Bambang Soegeng juga pernah menjadi Diplomat di Vatikan pada tahun 1956-1960, Duta Besar di Jepang pada tahun 1960-1964 dan juga Duta Besar di Brazil pada tahun 1964-1966. Bambang Soegeng juga menjadi Panglima Divisi III. Bambang Soegeng tidak mau dimakamkan di taman makam pahlawan tetapi disebelah Kali Progo. Hal ini keinginan dari Bambang Soegeng sebagai tanda penghormatan terhadap korban-korban yang telah dibantai oleh Belanda di jembatan Kali Progo.

Sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES GIAT 3 di SD N 1 Batursari mendapatkan sambutan yang positif dari Kepala Sekolah, guru-guru dan seluruh siswa SD N 1 Batursari. Hal ini ditunjukkan dengan anak-anak yang ikut antusias mengikuti jalannya sosialisasi dan semangat saat menjawab pertanyaan.

Bersama UNNES GIAT 3, Membangun Indonesia dari Desa. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun