Wakil Rektor II UHB, Dr. Yuris Tri Naili. S.H., K.N., M.H., mengatakan untuk mewujudkan UHB yang memiliki daya saing dan prestasi baik di level daerah, nasional, hingga internasional, dibutuhkan pula dukungan dari sumber daya manusia (SDM) yang inovatif. Selain memberikan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan karyawan dan dosen, seperti beasiswa pendidikan dosen, Yayasan Pendidikan Dwi Puspita dan UHB juga tetap memperhatikan kesehatan para karyawan dan dosen. Tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, terutama memberikan waktu refreshing alias bebas dari rutinitas setiap harinya. Salah satunya dengan memberikan waktu untuk seluruh karyawan dan dosen untuk berlibur bersama.
"Selain bisa menghilangkan penat pekerjaan selama setahun, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar karyawan dan dosen," katanya.
"Kegiatan tour dan gathering karyawan dan dosen UHB memang sudah rutin digelar dua tahun sekali. Sempat berhenti karena masa pandemi beberapa waktu lalu. Namun sekarang sudah mulai digelar lagi. Dan kebetulan kegiatan tour dan gathering pertama setelah pandemi ini kita ke Singapura dan Malaysia," ungkap Warek II.
Selain bertujuan untuk silaturahmi dan refreshing atau healing karyawan dan dosen UHB, kegiatan ini juga menjadi bentuk apresiasi dan reward dari Yayasan Pendidikan Dwi Puspita dan Universitas Harapan Bangsa kepada karyawan dan dosen yang sudah bekerja keras mengembangkan UHB.
"Ini juga sebagai bentuk penghargaan Yayasan Pendidikan Dwi Puspita dan UHB kepada seluruh karyawan dan dosen yang sudah bekerja keras," tambah Yuris.
Terpisah, Kepala Biro Administrasi Akademik Umum dan Keuangan (BAAUK) UHB, Hadi Jayusman, S.Kom., M.T., menambahkan kegiatan tour dan gathering UHB ini sudah berjalan sejak tahun 2005.
"Sebelumnya masih di dalam negeri. Kebanyakan di pulau Jawa dan Bali. Namun sejak tahun 2017 sudah mulai ke luar negeri, yakni Singapura," jelasnya.
Untuk kegiatan tour dan gathering tersebut, diikuti oleh seluruh karyawan dan dosen UHB tanpa terkecuali, baik yang berstatus karyawan/dosen tetap maupun kontrak. "Jadi selama masih berstatus karyawan atau dosen aktif UHB, mereka berhak ikut," tegasnya.
Menurutnya, momen tour and gathering di tahun 2023 ini menjadi momen yang cukup langka, karena berangkat pada pertengahan tahun.
"Apalagi momennya juga pasca Lebaran, sehingga menjadi ajang halal-bihalal juga bagi karyawan dan dosen UHB. Sebelum-sebelumnya, kegiatan seperti ini digelar sekitar akhir tahun," ungkap Jayusman.
Jayusman menjelaskan untuk persiapan tour dan gathering tersebut dilakukan dalam waktu singkat, yakni sekitar 2 bulan sebelum keberangkatan. Pasalnya, untuk menuju Singapura dan Malaysia karyawan dan dosen hanya perlu mengurus paspor, tanpa harus dipusingkan dengan masalah visa. Sebagai informasi bagi WNI yang akan ke Singapura dan Malaysia, khususnya untuk berlibur, tidak membutuhkan visa.
Untuk pembuatan paspor dan perpanjangan masa aktif paspor pun para karyawan dan dosen tetap diberikan kemudahan, terutama kemudahan akses dan biaya. UHB melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi Cilacap. Dengan melakukan layanan pembuatan dan perpanjangan paspor di kampus.
"Selain lebih efektif dan efisien, hal itu dilakukan menjalin kerjasama antar lembaga agar ke depan bisa dilakukan kerjasama-kerjasama lainnya. Kita juga mengapresiasi Kantor Imigrasi Cilacap yang mau membuat pelayanan pembuatan dan perpanjangan paspor di kampus UHB,"
"Untuk biaya pembuatan paspor dan perpanjangan paspor seluruh karyawan dan dosen UHB, Yayasan Pendidikan Dwi Puspita juga memberikan subsidi. Sehingga lebih meringankan seluruh karyawan dan dosen UHB.
Rencananya untuk tour dan gathering selanjutnya juga akan rutin dilakukan UHB dan didukung Yayasan Pendidikan Dwi Puspita, untuk lebih meningkatkan kinerja pada karyawan dan dosen ke depannya.
Adapun beberapa destinasi yang dihampiri para karyawan dan dosen di Singapuran dan Malaysia kemarin diantaranya, Merlion Park, Esplanade, Gardens by The Bay, Universal Studio Sentosa Island, Chinatown, Bugis Street, hingga Orchard Road di Singapura.
Lalu di Malaysia, karena memiliki waktu yang lebih panjang, destinasi yang didatangi yakni Johor (meliputi Forest City, Legoland, Iskandar Puteri, Istana Serene) dan Putrajaya (meliputi Masjid Putrajaya, Kantor Perdana Menteri, Dataran Putrajaya, dan Danau Putrajaya). Terkahir, liburan ditutup dengan sejumlah destinasi di Kuala Lumpur Malaysia di hari terakhir, meliputi Twin Tower Petronas, Dataran Merdeka, Batu Caves, hingga menuju Genting Highlands. (yur)