sebagian orang mungkin sedih, dan kecewa, walaupun kita tau diluar sana masih ada talenta-talenta yang jauh lebih baik, tapi kekecewaan itu lebih karena hilangnya harapan masyarakat untuk melihat timnas kita kembali bersatu. hujatan, cacian, makian mungkin akan mereka terima sebagai imbas keputusan mereka, selain itu cap sebagai orang yang bermental tempe, pengecut, tidak nasionalis, atau apapun mungkin akan disematkan kepada mereka,
Apakah pantas kita menyalahkannya ? Saya rasa TIDAK, kita harusnya memahami mereka, saat ini beban berat harus mereka pikul berada diantara profesionalisme dan nasionalisme. bukankah patut kita garis bawahi bahwa keinginan untuk membela timnas sudah mereka PENUHI, niat mereka untuk keluar dari pusaran konflik sudah mereka BUKTIKAN, walaupun pada akhirnya mereka TAK BERDAYA melawan kekuatan yang begitu besar. kekuatan yang kitapun rasanya sudah putus asa menyaksikannya, konflik yang tak berkesudahan, aturan sudah tak ditegakkan, semuanya merasa paling berhak, dan akhirnya pemainlah yang harus dikorbankan, yah kalian hanyalah korban, korban dari sebuah kekuasaan, dan kepentingan,
Terima kasih buat BP dan kawan-kawan, kami tau niat kalian tulus, kesediaan kalian memenuhi panggilan timnas saat itu patut kita apresiasi. Kalian pernah memakai seragam timnas, kalian pernah berjuang atas nama garuda, pastilah dalam diri kalian sudah tertanam kecintaan kepada timnas, sesuatu yang rasanya tdk perlu kita pertanyakan lagi, walaupun kenyataannya merealisasikan kecintaan itu tidaklah sesederhana apa yang ada dalam fikiran,
Buat garuda-garuda yang lain tetaplah berusaha dan berjuang, lupakan semua konflik karena kalian sejatinya bukanlah bagian dari konflik tersebut, buktikan kalau kalian pantas berada ditimnas.