Cabang "Green" yang disebut sebagai eko-filosofi adalah yang berusaha untuk menegakkan dasar filosofis environmentalisme. Para penulis utama di bidang ini adalah penulis Australian Robin Eckersley (1922) dan Warwick Fox (1990). Mereka telah mengidentifikasi sifat yang pada dasarnya antroposentrik dari pandangan dunia ‘Barat’ yang berpengaruh, yang memandang manusia dari beberapa hal khusus dan berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Dari persepsi ini telah berkembang pandangan bahwa spesies manusia dapat dan harus menguasai dunia dan menempatkan lebih rendah kepentingan-kepentingan spesies lainnya dibandingkan dengan kepentingan manusia. Pendirian yang pada dasarnya bersifat eksploitatif juga diterapkan pada dunia tak hidup (non living). Oleh karena itu, tindakan manusia lebih dievaluasi berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia lainnya daripada terhadap spesies lainnya atau planet sebagai suatu keseluruhan, dan manusia tidak dipandang sebagai bagian dari jaringan interaksi kompleks yaitu ‘dunia alami’ (natural world). Pandangan dunia seperti ini ditanamkanoleh Judeao – tradisi agama Kristen (lihat Marshall 1992b).