Sebagian penulis di dalam gerakan Green memandang pertumbuhan sebagai masalah utamanya. Tatanan yang ada sekarang dijadikan dasar didambakannya dan tak terhindarkannya pertumbuhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, pertumbuhan daerah perkotaan, pertumbuhan kekayaan (affluence), pertumbuhan organisasi, dan sebagainya. Lebih besar disamakan dengan lebih baik, dan salah satu kriteria utama keberhasilan dan kualitas bagi sesuatu adalah pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi dinilai sebagai tujuan utama kebijakan ekonomi, dan sebagai mekanismenya dengan pemeliharaan ‘full employment’, kemakmuran (prosperity) dan kesejahteraan masyarakat community well being.Diasumsikan bahwa kota-kota akan terus-menerus tumbuh, dan para perencana diperlukan untuk menentukan bagaimana kota-kota akan menanggulangi pertumbuhan dipandang dari segi (transportasi, perumahan, pemanfaatan tanah, air, polusi, dll. Kesehatan usaha diukur dengan besarnya pertumbuhan, omzet? dan keuntungan, dan ‘kisah-kisah sukses’ bisnis adalah mengenai usaha-usaha kecil yang menjadi usaha-usaha besar. Asumsi mengenai nilai pertumbuhan, dan yang besar yang lebih baik,sedemikian mendarah daging sehingga hampir tidak pernah dipertanyakan. Segala sesuatu diharapkan (memang wajib) untuk tumbuh, baik ekonomi, kota, bisnis, organisasi masyarakat, liga sepakbola profesional, universitas, konsumsi sumber daya, maupun pariwisata.