Wanita tangguh ini cukup membuatku tak banyak bicara. Saat dia lantang ucapkan serangkai kata. Kau tau, aliran energi positif begitu terasa.
Malam ini, aku sangat beruntung dan bahagia. Bisa bertemu dengannya, tentu saja. Dia sosok yg cukup luar biasa. Meski tak bersua puluhan tahun lamanya. Namun kehangatan dan keramahan tak kurasakan sirna.
Sungguh, aku beruntung dan bahagia. Saat duduk di antara bangku dan meja tua. Seolah masa bergerak mundur mengulang kisah muda. Apa yang kupikir saat itu?
Tentu saja Nia, sang aktivis kampus. Dia pandai berorasi di mimbar kehormatan demonstrasi. Suara nan lantang, pantang ambisi, hanya letupan perdamaian yang menghunus bagai pedang penuh nyali.
Nia tak pernah surutkan laju barisan.
Aku terdiam dan memandang. Tak banyak bicara. Hanya kagum yang tak terbata. Dan Nia masih berdiri dengan semangat menyala.