Manusia sebagai makhluk sosial sudah sewajarnya memiliki interaksi sosial dengan sesama manusia lain. Sayangnya, manusia satu dengan manusia lainnya tidaklah sama. Karenanya gesekan dalam keseharian aktivitas manusia merupakan hal yang terelakkan lagi. Gesekan-gesekan yang ada itulah yang biasa dikenal sebagai “konflik”. Konflik sendiri tidaklah selalu bermakna negatif sehingga harus dijauhi, melainkan konflik merupakan sebuah aktivitas positif dengan catatan apabila dapat dikelola dengan baik. Sebab, dalam banyak kondisi, kita dituntut untuk memperjuangkan hak kita sebagai sebuah individu ataupun kelompok yang terkadang mendapat halangan dari pihak lainnya. Kondisi seperti inilah yang membuat kita harus berani untuk berkonflik. Oleh karena itu, untuk dapat berkonflik dengan baik dan menghasilkan hasil sesuai keinginan serta tanpa kekerasan, maka perlu kita mempelajari tata kelola konflik yang benar. Salah satu buku yang dapat dibaca untuk memahami lebih dalam mengenai manajemen konflik adalah buku karya Simon Fisher yang berjudul “Working with Conflict: Skills & Strategies for Action”. Buku ini sendiri sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia dengan judul “Mengelola Konflik: Ketrampilan & Strategi untuk Bertindak”. Buku ini membahas banyak hal mengenai konflik, salah satunya ialah mengenai alat bantu analisis konflik. Terdapat beberapa alat bantu analisis konflik yang ditulis dalam buku ini yang dapat kita gunakan, misalnya segitiga SPK.
KEMBALI KE ARTIKEL