Orang baik itu belum tentu Profesional, tapi orang benar sudah pasti Profesional.   Marilah kita ambil contoh beberapa kasus :
Di Kantor, seorang manager bisa jadi dianggap "baik" oleh bawahannya karena dia sering memaklumi karyawan yang pulang makan siang lebih dari jam 13.00, Si Manager tidak pernah menegur karyawan yang datang terlambat, dimata karyawan ia memang baik, tapi ini tidak benar.
Di Lingkungan, seorang pejabat pemerintah dianggap"baik"Â oleh masyarakat dilingkungannya karena royal menyumbang atau memberi bantuan untuk kegiatan warga, alangkah kagetnya warga ketika KPK menangkap pejabat tadi karena diduga melakukan tindak pidana korupsi, artinya pejabat ini bukan orang benar.
Di rumah orang tua tidak pernah menegur anaknya yang setiap hari pulang tengah malam, sang anak dengan bangga akan cerita kepada teman-temanya, "bokap gua baik nggak pernah negur gua kalau pulang malam", baik dimata anak, tetapi tidak benar sebagai orang tua
Di Pemerintahan, seorang pejabat berkampanye akan memberantas korupsi dan berdiri paling depan, ucapannya memang baik, tetapi mendjadi tidak benar kalau tiba-tiba ada orang dilingkungannya korupsi tidak dilakukan tindakan tegas (alias omdo)
Nah, untuk pengurus PSSI terpilih jadilah pengurus yang benar, bukan pengurus yang baik.   Karena pengertian baik sangat abu-abu, ada berbagai kepentingan jika pengurus PSSI berlaku baik.   Contoh dimana kepengurusan PSSI masa lalu dianggap baik oleh beberapa club yang mendapat hukuman, tetapi oleh pengurus hukuman itu dicabut, ini adalah tidak benar.
Tindakan yang baik itu benar, tetapi tindakan yang dilakukan itu bisa menyimpang dari aturan.  Sedangkan tindakan yang benar adalah berdasarkan rule of law atau adat atau norma yang berlaku.
Menjadilah orang yang benar !