Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

PTK

4 Maret 2024   00:15 Diperbarui: 4 Maret 2024   00:16 51 0
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau disebut PPKn merupakan bidang studi yang mempunyai misi sebagai pendidikan nilai pancasila dan kewarganegaraan untuk warga Negara usia SMP. Landasan kontekstual UUD 1945 dan landasan operasional Undang-Undang sisdiknas yang berlaku saat ini yakni, UU Nomor 20 tahun 2003 pasal yang mengatur tentang pendidikan kewarganegaraan untuk tingkat satuan pendidikan adalah:
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh ijin pemerintah atau pemerintah daerah. Syarat- syarat untuk memperoleh ijin meliputi isi pendidikan, jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiyayaan pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi, serta manajemen dan proses pendidikan.
PPKn untuk Pendidikan Dasar yaitu SD dan SMP sangat erat kaitannya dengan dua disiplin ilmu yang berhubungan dengan kenegaraan, yakni ilmu politik dan ilmu hukum yang berinteraksi dengan humaniora dan  dimensi  keilmuan lainnya yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, PPKn di tingkat persekolahan bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang cerdas dan baik. Warga Negara yang dimaksud adalah warga Negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan  rasa  kebangsaan  dan  cinta  tanah air. Harapan dalam pendidikan kewarganegaraan ini agar menyadari bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa Indonesia harus dilakukan dengan mempergunakan organisasi modern, baik pendidikan, perjuangan politik, perjuangan ekonomi, maupun perjuangan sosial budaya. Satu fenomena yang merupakan sejarah yang sangat penting dalam proses penguatan . Adanya kehendak bersama untuk bersatu dalam mengatasi alasan-alasan seperti kedaerahan, kesukuan,  keturunan,  keagama- an, dan sejenisnya dengan tetap menghormati
1


1


perbedaan-perbedaan yang ada. Sejak peristiwa tahun 1928 itu, dunia  dikejutkan  oleh  kemampuan dan kesanggupan bangsa Indonesia.
Penghayatan dan pembiasaan diri di SMP, PPKn lebih dititik beratkan pada warga negara yang demokratis dalam konteks Indonesia. Untuk itu, guru PPKn harus menjadi model warga Negara yang demokratis sehingga menjadi teladan bagi peserta didiknya. Dan untuk mengembangkan masyarakat yang demokratis melalui pendidikan kewar- ganegaraan diperlukan suatu strategi dan pendekatan pembelajaran yang khusus yang sesuai dengan paradigma baru PPKn. Dengan paradigma barunya mengembangkan pendidikan demokrasi mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warga Negara, membina tanggung jawab warga Negara, dan mendorong partisipasi warga Negara.
Dari hasil Observasi di SMPN 9 BANJARSARI Kab Lebak pada Kelas VIII  menunjukkan kenyataan bahwa dalam proses pembelajaran PPKn siswa masih nampak belum banyak kurang terlibat dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam materi sumpah pemuda. Strategi yang  digunakan monoton, sehingga siswa yang tidak aktif dan kurang termotifasi oleh guru mengakibatkan tidak tertarik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Di samping itu juga prestasi hasil belajarnya yang kurang optimal. Selain itu jega melihat hasil obsevasi pada akhir pembelajaran tentang materi sumpah pemuda dengan rata-rata 50,00 yang diberikan oleh guru kepada peserta didiknya dan hal  ini  tidak  mencapai  standar dari kreteria ketuntasan minimum (KKM). KKM yang di gunakan yaitu 70,00. Dari mata pelajaran PPKn yaitu 60% siswa masih tidak dapat menguasai konsep pembelajaran yang diberikan dan 40% siswa menguasai dalam pembelajaran PPKn terutama dalam materi sumpah pemuda. Hal ini terlihat pada rata-rata hasil tes pada akhir proses pembelajaran.


Rumusan Masalah
Dalam proses pembelajaran PPKn selalu saja   mengalami  masalah  dalam  belajar  yang  berakibat  pada  rendahnya   hasil   belajar  PPKn.  Meskipun  tidak  semua  peserta  didik  mengalami  hal  tersebut.  Karena  setiap  peserta  memiliki  kemampuan  yang  berbeda beda.  Bagaimana  upaya  meningkatkan  hasil  belajar  PPKn  yang  sesuai  harapan,  guru mata pelajaran  telah  mengupayakan  berbagai  usaha.  Hal  ini  dilakukan  dengan  meningkatkan  kemampuan  akademis  guru,  kemampuan  manajerial,  kemampuan  
2

memberikan  materi  dan  kemampuan  berorientasi  kepada  peserta  didik.  Namun  terkadang  untuk  meningkatkan  hasil  belajar  PPKn  belum  sesuai  dengan  yang  diharapkan. Dengan demikian rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa pada  materi Sumpah Pemuda Dalam Bingkat Bhineka Tunggal Ika melalui metode Think Talk Write pada mata pelajaran PPKN di Kelas IX  SMPN 9 BANJARSARI Tahun Pelajaran 2023/2024?
Bagaimana peningkatan minat belajar siswa pada materi Sumpah Pemuda Dalam Bingkat Bhineka Tunggal Ika melalui metode Think Talk Write pada mata pelajaran PPKN di Kelas VIII   SMPN 9 BANJARSARI Tahun Pelajaran 2023/2024?
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sumpah Pemuda Dalam Bingkat Bhineka Tunggal Ika melalui metode Think Talk Write pada mata pelajaran PPKN di Kelas VIII   SMPN 9 BANJARSARI Tahun Pelajaran 2023/2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun