Nah, karena background saya yang bagai katak dalam tempurung inilah,menulis artikel “Judulmu,Menyesatkanku…” tentang uneg-uneg yang mungkin terkesan agak vulgar, membawa pengalaman berkesan buat saya. Bukan, bukan terkesan dengan tulisan saya sendiri. Tapi terkesan dengan efek yang saya dapat begitu tulisan itu “manggung” di rumah Kompasiana. Inilah artikel pertama yang menuai kontroversi dan complain dari teman-teman Kompasianer. Sempat panas dingin membaca tanggapan yang sebagian menyebut saya “lebay”, “menipu” dan “penikmat belaka (?) “, sebab bagaimana tidak, selama berkarier menulis diary,seumur hidup saya, tidak pernah ada yang komplain :) .
Berusaha tenang dan mengambil hal positif,karena sekali lagi saya ini cuma katak dalam tempurung yang sedang berusaha menikmati indahnya merangkai kata,merangkai silaturahim,dan mengukur kemampuan saya “bernyanyi”, tuk sekedar urun memberi setitik manfaat pada sesama.
Mudah-mudahan saya bisa untuk tidak “lebay”, ataupun “menipu” teman-teman dengan karya yang asal-asalan dan asbun (asal bunyi), mudah-mudahan saya bisa meninggalkan tempurung saya dan bergabung dalam keharmonian Kompasiana,dan mudah-mudahan ada hikmah dan manfaat dunia akhirat yang bisa saya dapat dari tiap kata yang tertulis. Semoga.
Oh, ada comment menarik dari mas Agus Pribadi, yang menulis tanggapan “ selamat ya,HL “,jujur saya bingung mau reply apa, karena saya malah ga tahu apa itu HL…akhirnya setelah mengaduk-aduk rumah Kompasiana, barulah saya ngeh…HL itu HeadLine hehehe…