Apakah kau ingat? Hampir setiap malam kau menungguku di Stasiun Cawang selepas aku mengajar privat di Jl. Tebet Timur Dalam. Saat jam dinding bulat menunjukkan angka sepuluh, kita selalu bertemu di sini. Lalu kita berjalan bersisian menyusuri rel kereta, menembus terowongan Stasiun Cawang yang angker.
KEMBALI KE ARTIKEL