Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Standar Operasional Prosedur Hidup

14 Juli 2024   12:46 Diperbarui: 14 Juli 2024   12:51 12 1
Minggu pagi yang dingin tidak mengurangi semangatku untuk mandi dan mengikuti Kajian Ahad pagi. Waktu dua minggu terasa lama, saat keinginan untuk belajar ilmu agama mulai muncul. Bismillah terus istiqomah, ya, diri ini.
Berulangkali aku mengucap syukur atas semangat ini, meski kali ini suami dan bocil tidak ikut, meski naik sepeda sendiri di pagi buta, meski angin dingin menerpa, akhirnya aku sampai juga di masjid raya.

Sebelumnya sudah ada info kalau penceramah kali ini seorang perempuan, setelah beberapa minggu sebelumnya diisi penceramah laki-laki. Ada sedikit keraguan, kenapa perempuan? Tetapi dengan sangka baik, kalau ilmu itu janganlah dilihat dari siapa yang menyampaikan, tetapi lebih kepada materi apa yang disampaikan. Ilmu dan kebenaran tetap berharga dari mana pun asalnya. Keraguan itu pun sirna dengan sendirinya.

Dan ternyata dari kajian beliau, Bu Hj. Miftahurroh dari Tulungagung, banyak memberi ilmu baru yang bermanfaat.
Beliau menyampaikan bulan Muharram ini adalah salah satu dari empat bulan yang mulia, selain Rajab, Dzulhijah dan Dzulqo'dah. Sebaiknya di bulan yang mulia ini diisi dengan amal ibadah yang baik, terutama menyantuni anak yatim. Salah satu amalan dengan menghadiri kajian seperti ini. Beliau memuji pengurus masjid raya yang rutin mengadakan kajian Ahad pagi, karena tidak semua masjid yang mengagendakan acara seperti ini.
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa sebagai muslim sudah seharusnya kita mengetahui SOP, Standar Operasional Prosedur, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. SOP ini sekaligus cara kita menjalani hidup dan kehidupan agar terus mendapatkan ridho dan hidayah dari Allah SWT.

SOP itu adalah :
Muahadah. Sebelum kita lahir ke dunia, ruh kita sudah ber-ikrar hanya menyembah kepada Allah. Sehingga apapun ibadah yang kita lakukan semata-mata kita niatkan hanya untuk Allah. Memang awalnya sulit, tetapi rawe-rawe rantas, harus dipaksa dulu, lama-lama akan terbiasa.

Muaqobah. Ada waskat, pengawasan yang melekat. Kita berbuat baik maupun maksiat sekecil apapun ada catatannya. Ada Malaikat Roqib dan Atid yang akan mencatat semua perbuatan kita. Dan dari catatan itu sekecil apapun akan dimintai pertanggung jawabannya di Yaumul Akhir nanti.

Muhasabah, evaluasi diri. Kita diberi hati untuk senantiasa ikhlas, sabar, syukur, istiqomah dan khusnudzon. Tidak untuk berbuat iri dengki, jahil dan membenci. Hidup penuh dengan ujian, sebagai muslim kita sikapi dengan 5 sikap tersebut, yaitu; ikhlas, sabar, syukur, istiqomah dan selalu khusnudzon kepada Allah. Saat Nabi Muhammad SAW isra' mi'raj melihat wanita lebih banyak berada neraka. Untuk para wanita perbanyak istighfar dan sholawat setiap saat setiap waktu.

Muroqobah, berazam, lebih semangat dalam beribadah, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Rezeki besar maupun kecil tergantung rasa syukur kita.

Mujahadah, bersungguh-sungguh dalam memerangi hawa nafsu. Saat kita dilahirkan sudah membawa iman, tetapi saat menjelang ajal belum tentu. Semoga kita semua diberikan khusnul khatimah. Aamiin. Makna ucapan minal aidzin wal faizdin saat Idul Fitri adalah kembali kepada sifat asli manusia. Menurut asal kejadiannya, empat sifat asli manusia sebelum lahir ke dunia adalah membawa akidah, punya sifat sosial, bermartabat dan memiliki hati yang suci.

Terakhir untuk keselamatan hidup kita di dunia dan akhirat jangan lupa setiap selesai sholat selalu berdoa. Doa yang diucapkan oleh Nabi Adam: "Robbana dzolamna anfusana wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin."

Akhirnya kajian selesai dan ditutup dengan doa. Saat menyampaikan materi Bu Hj Miftahurroh banyak menyelipkan pantun/ parikan, lagu, dzikir dan sholawat. Hal inilah yang membuat jamaah senang dan mudah memahami materi beliau. Waktu satu jam tidak terasa berlalu dengan cepat.
Jazakillah ilmunya hari ini, Bu Hj Miftahurroh, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatNya untuk njenengan. Aamiin.

Wlingi, 14 Juli 2024







KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun