Brand yang bisa merajalela di tiktok yang mempunyai market share signifikan, membantai produk lokal yang saat ini ditemukan yaitu Skintific brand China. Keberhasilan merek China seperti Skintific ini dapat mengubah preferensi konsumen di Indonesia. Konsumen mungkin lebih tertarik pada produk-produk asing daripada merek lokal dan ini berpontensi mengurangi dukungan untuk produk-produk lokal. Dan kita tidak tau apakah ini project S terselubung, karna project S tiktok shop tak akan di rilis di Indonesia. Ketika kita melihat website Skintific Kanada foundernya Kristen Tfeit dan Anm-Kristin Stokke itu dari Norway, 1957 tetapi ketika di cek brandnya Skintific pakai I, dan ada yang tidak pakai I juga. Walaupun pakai founder yang sama tetapi kita tidak tau mereka beli license atau kerja sama dengan brand Norway, tetapi jika di cek di website Skintific Kanada, ada di bawah PT. May Sun Yfan. Ini penting untuk menilai sejauh mana merek ini terkait dengan China. Dan PT ini distributor tunggal Skintific di Indonesia atau bisa dibilang PT ini basically kalau di Indonesia dan semua manufacturnya dari China, dan itu masih wajar. Dan hampir semua brand Internasional juga manufacturnya di China. Dan jika dilihat di website skintificcanada.com domainnya dimiliki oleh Alibaba, dan kalau di cek di data ini, yang benar Skintific cuma ada di Indonesia dan bisa dibilang bukan global brand.
Dan hal yang masih belum ditemukan mengapa mereka bilang Skintific Canada. Dan ada satu website tentang brand intoduction yang intinya, "Its skin care brand Skintific ranks firts in southeast Asia i-commerce shopee. The core tim of feimer comes from Alibaba and Huawei, and uses advanced online internet thingking and models."
Jadi sebenarnya Skintific ini brand China atau Canada? pelan-pelan kita bisa diselundup oleh produk-produk yang bukan punya kita sendiri. Skintific is an amazing brand tetapi kita tidak bisa seperti ini terus dan ini kekalahan yang ada ditangan kita sendiri jangan mikir brand China itu jelek, mereka memang superior daripada kita tetapi kalau kita biarin terus dan kita main iya iya saja sebagai konsumen kita bakal gali lobang buat kubur kita sendiri gimana UMKM mau maju? gimana kita bisa bersaing di skala internasional? We will lose.