Menatap kertas hangus menggores asa
Seuntai harapan besar pupus seketika
Sekeping kecewa perlahan terhisap di dada
Tetap mencoba tenang meski terasa buta
Aku gelisah , galau dan bimbang
Selembar kertas yang hangus mengajariku
Kupegang erat-erat, kembali nekad menyusup
Menyala semangat mencari jalan tepat
Waktu terus berjalan menyususri kesunyian
Kubiarkan kertas berkeping-keping
Menjadi pengalaman dalam genggaman
Hati dan niat mekar semakin lembut
Tunjukkan keyakinan tanpa wajah cemberut
Kertas hangus seolah mengajariku
Untuk tumbuh menjadi pemenang hari itu
Kelola waktu sedetik sudah tentu
Kertas hangus kubuat kenangan selalu
Untuk berubah menjadi lebih berhati-hati
Merelakan rupiah untuk mengganti tiket baru lagi