angin menghembus badai,
terungkap ikhlas tanpa batas,
butuh waktu terus melaju keras.
Membasuh dingin di bawah pohon,
terus terucap dalam senyap-senyap,
hati terluka menatap impian sirna,
butuh waktu untuk terus menjelma.
Bersandar luka dalam hitungan angka,
saat kegagalan menyapa,
tak kubiarkan membelenggu,
kuyakin ada ruang berpacu,
membasuh pilu di saku.
Tak kubiarkan duri tergeletak di jalan,
kan kusingkirkan sekuat tenaga,
biarlah angin menerpa kencang
masih tersisa pengaman keyakinan.
Walau keringat dan derai mata belum kering,
tetap bertahan untuk bersaing,
esok lusa kan ada tawa ceria,
dusta mampir menua sirna dalam senja