Teknologi dalam pendidikan semakin dipermasalahkan ketika adanya serangan virus Covid 19 yang terjadi diawal Maret 2019. Dimana semua sector baik kesehatan, pariwisata, bahkan pendidikan juga terdampak dengan adanya virus ini. Sehingga pada April 2019 segala pembelajaran disemua satuan pendidikan di seluruh Indonesia diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi bahkan memutus penyebaran dari virus covid 19. Adanya pembelajaran dengan system berbasis teknologi mempengaruhi proses transfer keilmuan, aktifitas mengajar tenaga pendidik, dan juga karakteristik dari peserta didik. Dalam proses transfer keilmuan, dengan adanya teknologi membuat baik guru maupun peserta didik menjadi kaya akan ilmu baru dan mudah dalam mengakses segala jenis keilmuan tanpa harus memiliki buku secara konfeksional seperti pada pembelajaran sebelumnya. Selain itu, efektifitas dalam waktu yang diberikan tanpa ada batasan, artinya peserta didik bisa mengakses apapun yang diinginkan yang berdasarkan materi yang diajarkan kapanpun dan dimanapun. Namun hal ini juga berdampak negative, dengan adanya teknologi membuat peserta didik kurang mampu dalam menghargai proses transfer keilmuan yang diberikan oleh guru. Karena menganggap segala kemudahan dalam mendapatkan ilmu, sehingga ketika guru sedang memberikan materi pembelajaran peserta didik cenderung acuh dan tidak menghargai guru.
KEMBALI KE ARTIKEL