CEO & Co-Founder Crowde Yohanes Sugihtononugroho mengatakan total sudah ada 10.000 pelaku usaha agrikultur yang telah mendapat pendanaan dari sekitar 23.000 investor melalui 1.591 proyek permodalan yang ter-sirkulasi di platform Crowde.
"Kami sangat mengapresiasi semua kontribusi dari Teman CROWDE, sebutan para investor kami, yang tidak pernah berhenti terus ikut membantu para pelaku usaha agrikultur di Indonesia", ungkap Yohanes seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (29/1/2019).
Crowde ingin membantu lebih banyak dengan secara masif membentuk kelompok paguyuban. Paguyuban binaan Crowde akan mendapat edukasi seputar spiritual, sosial, dan pendalaman soal agrikultur itu sendiri. Mengajarkan tentang pemanfaatan teknologi, inovasi dalam pengelolaan usaha, serta pengetahuan pemasaran hasil produksi. Sudah ada 13 sesi kelas yang berhasil terlaksana di sepanjang 2018.
Crowde hanya memiliki satu paguyuban binaan di Pangalengan, Jawa Barat. Hingga akhir 2018, jumlah paguyuban binaan CROWDE berkembang menjadi 17 kelompok. Target di tahun 2019, CROWDE ingin terus mengembangkan paguyuban binaannya hingga tersebar di seluruh Pulau Jawa.
"Kelompok paguyuban dibentuk untuk mempersiapkan petani sebagai aktor yang akan menjalankan proyek permodalan. CROWDE juga memiliki visi, ingin merevolusi sistem pengelolaan agrikultur di Indonesia dengan menjadi partner bagi para pelakunya," tambah Yohanes.
Crowde optimistis bisa terus bertahan karena masih ada 39,7 juta jiwa petani di Indonesia dengan luas lahan garapan yang mencapai 7,1 juta hektar yang membutuhkan bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia. Tidak selalu ini hanya menjadi beban pemerintah. Warga sipil pun bisa ikut serta memberi perubahan asal mau mencoba untuk membuka diri.
"Crowde ingin merangkul para investor dengan benar-benar menjadikannya sebagai partner untuk tumbuh dan berkembang bersama menjadi satu keluarga besar kami," tutup Yohanes.
https://finansial.bisnis.com/read/20190130/89/883754/sepanjang-2018-crowde-salurkan-rp51-miliar