Saya memaksakan kehendak untuk tetap kuliah tidak ingin ada ketertinggalan dengan syarat satu dua minggu memulihkan stamina tubuh, ada dampingan orang tua ketika masa perkuliahan tapi saya bersikeras tidak ingin menyusahkan barang seharipun dan akhirnya 2 minggu selanjutnya kembali ke jakarta dengan perasaan gembira dalam kondisi jalan masih tergopoh-gopoh.
Memang tidak ada pembelajaran dalam sebulan itu, namun ada satu kalimat yang terpancang dalam jiwa "Semua yang diusahakan hanya titipan-Nya", terkadang dipinjamkan, diambil, lalu dipinjamkan lagi, jika memang bermanfaat akan diberikan namun esensi yang terkandung barang (materi/ imateri) tersebut tetap milik pemberi yang pertama.
~MERDEKA~
17 Agustus 2017
KEMBALI KE ARTIKEL