Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ayah

30 Oktober 2023   09:57 Diperbarui: 30 Oktober 2023   10:05 123 24

Kota-kota pejamkan sibuk
Namun ada sebagian yang tetap rukuk
Separuh malam di lewati dengan khusyuk
Mengadu dan meminta petunjuk

Kasar tapak tangan karena keras dunia
Separuh keringat di telan penguasa
Tak ada daya dan upaya
Besok kembali bekerja

Hari ini kita makan nasi dan kerupuk
Sahut suara Ayah yang tersedak tunduk
Putih nasi,
Seputih niat Ayah yang berharap pulang membawa lauk
Hitam langit,
Sehitam keringat Ayah ketika melewati ufuk

*30-10-2023*

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun