Ku lihat kau terdiam membisu, peluhmu pun berjatuhan bercampur dengan airmata. Aku masih terus menatap sosokmu dalam dendamku. Ya, dendam yang aku rasa dimulai beberapa hari yang lalu. Ingin rasanya ku terjang kau wahai istriku, namun apa daya semua sudah terlanjur. Terlanjur aku berrumah tangga denganmu.
KEMBALI KE ARTIKEL