Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Lolos dari Maut :Meulaboh Menuju Pontianak

30 September 2011   04:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 218 2
17 April 2008 ( 3 tahun lalu disebuah perkebunan kelapa sawit berpabrik , ditengah deru mesin dan asap pabrik) Setelah beristirahat semalam dan mendapatkan sarapan yang enak aku dan Yudi-pun harus bergegas melaksanakan tugas yang telah dipesankan dari kantor pusat yaitu kalibrasi alat berat (Excavator).  Berjalan menutup hidung mengusir aroma tak sedap dari pabrik kelapa sawit. Dan kami tiba di area pabrik..terburu-buru aku menuju kantor sang Manager dan aku menoleh ke belakang  (la? sekarang dimana ya si yudi hilang tak berbekas) padahal kami harus segera ke site TADU B namanya. Aku sibuk berkoordinasi dengan Manager (sudah berumur dan layaknya pensiun, agak nyentrik dan bawel) mengenai transportasi kami ke site dan dengan ramah sang Manager telah menyiapkan mobil kesayangannya untuk kami pakai, sebuah mobil toyota butut tapi sangat oke ditanjakan dan area licin. Dalam diam aku menunggu yudi karena yudi sedang bicara dengan Mandor Sipil..begitu aku merasa sudah waktunya berangkat aku bergegas berjalan kearah luar dan belum sempat aku membereskan tas ranselku tiba-tiba saja sang Manager mendatangiku dan aku sangat kaget melihat ekspresi wajahnya seperti orang gila, sekilas ku lihat ditangannya ada keris kecil halus, ujungnya berkelok bak keris pusaka, dan aku yakin sudah terasah dengan baik, dijamin tajam !!!! Dia berusaha menusuk ku dari depan, untung gerak refleksku oke, spontan aku mengelak kesamping ..chyaattt..ciaaatttt.. alhamdulillah yaahh... gak kena kawan..tapi aku jadi jadi emosian toh?? emosi karena takut lebih tepatnya..ini orang ada apa kok yo tiba-tiba saja mau bunuh aku...!!!!! baru sepuluh menit yang lalu dia tersenyum ramah memberiku tumpangan untuk ke site ? Dengan menahan emosi aku berteriak menantang dia "eh Pak kau kira aku takut sama kau??? padahal aku sudah gemetar! kurang ajar kau (entah darimana tiba-tiba saja logat batak itu begitu kentalnya keluar dari mulut ku bah)..nyawa itu ditangan Allah yah..aku maju dan menyodorkan sisi kiri perut ku (karena lemaknya memang agak tebal disisi ini ) ayoooo tusukk!!!! mendengar suaraku yg menggelegar,,, seluruh makhluk berkaki dua yang ada didalam ruangan lain Pabrik Sawit keluar dan menarik-narik diriku yang beringsut maju mendekati sang Manajer, mereka berkumpul memisahkan si Manajer menjauh dariku.. "udah bu jangan dilawan, Bapak itu emang suka gitu mungkin tadi kemasukan" "Enak s aja kalau kalian bisa menerima kegilaan dia tapi tidak dengan sayaaa!!!!! (sambil teriak menunjuk wajah si Manajer Gila)..pokoknya sekarang saya pulang ke Jakarta !!!!! Yudiiiii.....lu dimana ??? secara aku takut juga kalau-kalau Yudi akan diamuk sama yg lainnya,  akhirnya aku menmukan Yudi dengan wajah pucatnya menatapku diam seribu bahasa, kutarik tangannya berlari menuju mess. Yudi : Serius li lu mau pulang??? Aku : iyah lah emang apaan cari duit ampe mau dibunuh-bunuh begini..mana alasannya ga jelas lagi!!! sableng nih orang-orang kebun!!!! ujarku sambil membereskan koperku. Yudi : apa gak disini aja dulu li..sapa tau nanti dia minta maaf? Aku : terserah kalo lu mau tetap disini gpp, aq pulang!!! (sambil teriak ke pembantu mess tolong semua pakaian saya yg masih basah di masukin plastik) Yudi : ok deh gue ikut lu juga, gw gak akan biarkan lu sendiri (jujur saat yudi bilang gitu ada rasa haru "nih bocah apa bisa ngelindungi aku??? secara selama ini yg ada aku yg selalu lindungi dia" hehehehhe) masih teringat bagaimana aku harus mengurus bagasinya ketika akan terbang ke Meulaboh Akhirnya aku pinjam mobil Manager Pabrik untuk ke Bandara..pas mau naik mobil si Yudi bilang "li lu aja yg didepan yah gue takut" hahahahhaha akhirnya ....dasar luh, ok sip yud...yuk cabut dari tempat yg mengerikan ini (Meulaboh, diujung perkampungan Ex- GAM) [caption id="attachment_138375" align="alignleft" width="300" caption="Perjalanan menuju pulang ke Jakarta"][/caption] Akhirnya 17 April 2008 adalah kunjungan terakhirku di Meulaboh...Subhanallah sebelum naik pesawat ketika HP belum sempat aku switch off  tiba-tiba ada dering di HP ku , panggilan masuk dari ex- Boss : "Uli..you mau tak kerja sama saya'??? bukankah dari dulu you sangat ingin ke Pontianak ? hah? bener pak??? iya saya mau..mau..mau..sambil memandang wajah Yudi "ok kapan you bisa join'?? "Awal Mei Pak" "OK, deal..welcome to Pontianak " Sesampainya di Jakarta semuanya pada hebboh..nanyain kejadian disite..akhirnya Management memberhentikan sang Manager ..aku pun disuruh bertahan..but i'm sorry to say good bye bosss...Pontianak sudah menanti... Aku gak tau kenapa sampai sekarang  masih saja mengenang kejadian itu..mungkin trauma...atau apa? yang pasti hari ini aku masih sehat dan always with my big smile..terima kasih ya Allah atas Nikmat yg telah KAU berikan.... Lolos dari maut Meulaboh membawa kisahku berlanjut ke Pontianak, sebuah kota yang sudah sangat kuidamkan setahun yang lalu. Tanpa meminta persetujuan mamak akupun langsung mengundurkan diri dan bersiap-siap ke Pontianak. Benarlah adanya bahwa Allah maha mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengabulkan permintaan kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun