Tulisan ini dibuat bukan bermaksud untuk menggurui, ataupun memberi pencerahan ala-ala pakar kebudayaan kondang semacam Gus Mus, Cak Nun, ataupun Kyai Zawawi Imron yang kesohor itu. Tulisam ini juga tidak dimaksudkan untuk memberi solusi, namun hanya sekedar curahan hati soal budaya dan kebudayaan. Karenanya, jangan heran jika semakin dibaca isinya hanya sejumlah pertanyaan atas sekian persoalan.
KEMBALI KE ARTIKEL