Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sekalimat Pisah

5 Desember 2011   03:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:49 299 9

:Untuknya yang pernah menemani merajut mimpi

.

Zaman telah menjadikan kita dungu

Terjebak dalam palung rasa yang semu

Jemariku pun telah letih merajut benang

yang kau serah dahulu

Jarum telah menisik luka di hatiku

Ngilu

.

Bukankah kau mendamba wanita bertutur madu

Berjemari lentik memukau

Wajah kemilau

Suara merdu mendayu merayu

Maka turutlah inginmu

Karena aku telah menjelma bayang lalu

: terima kasih untuk kenangan semanis tebu

Sebelum malam berlalu

Kueja selarik kata pisah padamu

: aku kamu tak harus padu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun