Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Semangat Ramadhan di Tondok Toraya

28 Agustus 2011   01:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 283 0

Siapa yang tak kenal Tana Toraja? Salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang menjadi sasaran kunjungan wisatawan karena ritual pesta kematiannya yang dikenal dengan istilah Rambu Solo’. Selain ritual Rambu Solo’, hal lain yang menarik di Tana Toraja adalah pemandangan alamnya yang indah beserta suhunya yang dingin, dan tingginya tingkat toleransi antar umat beragama.

Bukan rahasia lagi jika mayoritas penduduk Tana Toraja adalah non muslim, namun hal itu tidaklah menjadi sebuah tembok penghalang dalam hubungan kemasyarakatan apalagi hingga menimbulkan perpecahan. Justru yang terlihat adalah kerukunan yang luar biasa antar sesama warga. Jumlah kaum muslim yang minoritas pun tak menjadi aral untuk menyemarakkan ramadhan yang tahun ini jatuh pada awal Agustus. Saling menghormati dan menghargai antar sesama menciptakan atmosfir yang sejuk di tanah ini, sesejuk udara yang mengelilingi tanah yang konon katanya merupakan tanah para raja.

Berbicara tentang bulan ramadhan, maka tahun ini adalah ramadhan kedua saya di Tana Toraja. Ramadhan yang penuh perjuangan juga cerita menarik. Penuh perjuangan karena tidak sepertidi kabupaten lain, sekolah-sekolah di sini tidak diliburkan. Selain itu toko-toko yang menjual makanan tetap ada yang buka meskipun siang hari sehingga tak jarang aromanya menyelinap menggelitik hidung. Ramadhan di sini penuh cerita menarik sebab di sinilah untuk pertama kalinya saya mengikuti safari ramadhan, mengunjungi saudara-saudara sesama muslim di beberapa tempat, mempererat silaturahmi, juga saling menguatkan dalam akidah.

Safari Ramadhan, itulah salah satu agenda yang tiap tahunnya dilaksanakan di madrasah kami, MAN Makale. Tujuan utama pelaksanaan safari ramadhan ini adalah melatih mental siswa dalam berdakwah di depan masyarakat luas. Sehingga, dalam pelaksanaannya yang berperan besar adalah para siswa, baik sebagai protokol, membacakan ayat suci Al Qur’an, dan membawakan ceramah agama. Sementara para guru hanya bertindak sebagai pendamping.

Safari ramadhan ini dilaksanakan di beberapa tempat yaitu Bonggakaradeng, Mengkendek, Rembon, Sangalla’, Rantetayo, Makale, Garuang, Madandan, dan Bokin. Tujuan lain dari pelaksanaan safari ramadhan ini adalah untuk memperkuat ukhuwah sesama muslim. Karena tujuan itulah, maka medan yang berat pun tak jadi penghalang untuk mengunjungi saudara muslim di tempat-tempat tersebut. Dan salah satu tempat yang menjadi tujuan safari ramadhan tahun ini adalah Kecamatan Bonggakaradeng. Untuk tiba di sana, bukan jalan mulus beraspal yang akan dilalui. Namun, jalan berbatu penuh debu dengan tanjakan yang lumayan banyak. Mobil biasa akan kewalahan menempuh medan yang demikian berat, maka solusi utama untuk mencapai lokasi adalah dengan mengendarai truk dan berdesak-desakan di atasnya. Badan pegal, tubuh bermandi debu adalah sebuah konsekuensi untuk tiba di sana. Namun, keindahan ciptaan Allah selama perjalanan dan pemandangan setiba di lokasi seolah mampu menghapuskan segala lelah. (Sayang pengaturan tanggal di kamera yang digunakan agak kacau).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun