Pertama, kita harus mengakui bahwa Study Tour memiliki nilai edukatif yang signifikan. Mereka memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di luar lingkungan kelas, memperluas wawasan mereka, dan mendapatkan pengalaman praktis. Namun, insiden tragis seperti yang terjadi di Subang menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk evaluasi dan perbaikan dalam cara Study Tour diorganisir dan dikelola.
Seperti yang kita ketahui bersama, baru-baru ini telah terjadi Kecelakaan Maut Bus Rombongan Study Tour SMK Lingga Kencana di Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 korban jiwa dan 17 orang lainnya mengalami luka berat, pada Sabtu (11/5/2024). Akibat peristiwa naas tersebut, kini profesi guru tengah menjadi sorotan publik. Banyak guru telah disalahkan, di-bully, dihina oleh masyarakat karena insiden ini. Publik menilai pelaksanaan Study Tour bagi siswa kelas akhir hanya ceremonial yang dimanfaatkan guru untuk mendapatkan "plesiran" gratis.