Siaga mitigasi bencana dilakukan untuk mempersiapkan diri dari ancaman potensi bencana di sekitar lingkungan tempat tinggal. Dengan adanya siaga mitigasi bencana, jumlah korban jiwa dan kerusakan dapat diminimalisir. Masyarakat memiliki wawasan tentang siaga mitigasi bencana seperti memahami potensi bencana setempat, mengetahui jalur evakuasi dan pengungsian, dan memiliki keterampilan untuk menyelamatkan diri dan orang lain. Bentuk keterampilan dapat dilakukan dengan menguasai beberapa teknik pemberian pertolongan pertama seperti Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan pembidaian. Teknik tersebut dilakukan untuk melindungi diri, mencegah terjadinya kecacatan, dan membantu proses penyembuhan baik untuk diri sendiri hingga orang sekitar.
Sosialisasi dan demonstrasi mengenai pemberian pertolongan pertama dihadiri oleh Relawan Krodit Desa Sumber. Kegiatan tersebut terlaksana Rabu(21/8) bertempat di Balai Desa Sumber. Tim PPK ORMAWA UKM Relawan UMY melakukan pemaparan materi untuk dasar pembinaan P3 yang diawali dengan materi Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau lebih umum dikenal dengan istilah RJP dan pembidaian.
Edukasi pertolongan pertama adalah pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD). Tindakan ini dilakukan untuk memberikan bantuan pertolongan pertama berupa bantuan pernafasan kepada korban yang mengalami sesak nafas dan henti jantung. Kemudian materi berikutnya tentang pembidaian meliputi jenis kain bidai, bentuk-bentuk lipatan, dan cara membalut sesuai dengan jenis dan lokasi luka. Kain yang digunakan sebagai contoh adalah kain berbentuk segitiga.