Dialektika politik seakan terus mengemuka pasca bergulirnya kebebasan berpolitik sebagai buah hasil reformasi tahun 1998. Teranyar tentu panggung pemilu 2014 kemarin, yang nampaknya masih menyisakan kesan mendalam bagi rakyat Indonesia. Sejak saat itulah rakyat Indonesia akrab dengan istilah KIH vs KMP, DPR tandingan, hingga dualisme partai politik. Akibatnya, lahirlah situasi semrawut dalam tata kelola agenda pembangunan nasional di bawah Nawa Cita-nya Jokowi-JK.