Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Seorang Ibu yang Menggendong Sebilah Pisau

5 November 2013   21:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:33 86 0
seorang ibu yang menggendong sebilah pisau
matanya berkilau embun tangis yang menggantung.
pisau tajam itu juga menangis haus,
kemudian marah dan mulai memukul dadamu,
membiakkan segala perih dan iba.

sebilah pisau di gendongan seorang ibu,
menusuk mataku tembus ke jantung jiwaku.
memporak porandakan tulang belulang norma dan logika,
yang tersusun rapuh dari kurikulum buta tuli.
tinggallah aku dalam ladang kunang-kunang di siang bolong.

sebilah pisau,
apakah kau akan tajam memutus tali kesewenangan?
apakah kau tumpul dan mati berkarat di peron KRL bekasi-manggarai?
apakah kau akan menjadi abal-abal penyayat yang bengis?
sayang, ibumu menangis untukmu.
hanya menangis!

chandra baru, 1 mei 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun